Saturday, August 25, 2012

Mengenal Tipe Kepribadian Peserta Didik


Salah satu kompetensi yang harus dikuasai guru adalah kompetensi pedagogik, dan salah satu aspek kompetensi pedagogik yaitu mengenal karakter peserta didik. Dalam tulisan ini karakteristik peserta didik yang akan dibahas lebih terkait sosial dan emosional dengan menggolongkan beberapa tipe karakter peserta didik menurut para ahli.

Menurut Eysenck (1964) menyatakan tipe kepribadian dibagi menjadi tiga, yaitu:
  • Kepribadian Ekstrovert: dicirikan dengan sifat sosiabilitas, bersahabat, menikmati kegembiraan, aktif bicara, impulsif, menyenangkan spontan, ramah, sering ambil bagian dalam aktivitas sosial.
  • Kepribadian Introvert: dicirikan dengan sifat pemalu, suka menyendiri, mempunyai kontrol diri yang baik.
  • Kepribadian Neurosis: dicirikan dengan pencemas, pemurung, tegang, bahkan kadang-kadang disertai dengan simptom fisik seperti keringat, pucat, dan gugup.

Menurut Mahmud (1990) menyatakan Kepribadian terbagi menjadi 12 tipe, yaitu:
  • Mudah menyesuaikan diri, baik hati, ramah, hangat VS dingin.
  • Bebas, cerdas, dapat dipercaya VS bodoh, tidak sungguh-sungguh, tidak kreatif.
  • Emosi stabil, realistis, gigih VS emosi mudah berubah, suka menghindar (evasive), neurotik.
  • Dominan, menonjolkan diri VS suka mengalah, menyerah.
  • Riang, tenang, mudah bergaul, banyak bicara VS mudah berkobar, tertekan, menyendiri, sedih.
  • Sensitif, simpatik, lembut hati VS keras hati, kaku, tidak emosional.
  • Berbudaya, estetik VS kasar, tidak berbudaya.
  • Berhati-hati, tahan menderita, bertanggung jawab VS emosional, tergantung, impulsif, tidak bertanggung jawab.
  • Petualang, bebas, baik hati VS hati-hati, pendiam, menarik diri.
  • Penuh energi, tekun, cepat, bersemangat VS pelamun, lamban, malas, mudah lelah.
  • Tenang, toleran VS tidak tenang, mudah tersinggung.
  • Ramah, dapat dipercaya VS curiga, bermusuhan.

Menurut Hippocrates dan Galenus tipe kepribadian yang tertuang bersifat jasmaniah atau fisik. Mereka mengembangkan tipologi kepribadian berdasarkan cairan tubuh yang menentukan temperamen seseorang. Tipe kepribadian itu antara lain:
  • Tipe kepribadian choleric (empedu kuning), yang dicirikan dengan pemilikan temperamen cepat marah, mudah tersinggung, dan tidak sabar.
  • Tipe melancholic (empedu hitam), yang berkaitan dengan pemilikan temperamen pemurung, pesimis, mudah sedih dan mudah putus asa.
  • Tipe phlegmatic (lendir), yang bertemperamen yang serba lamban, pasif, malas, dan kadang apatis/ masa bodoh.
  • Tipe sanguinis (darah), yang memiliki temperamen dan sifat periang, aktif, dinamis, dan cekatan.

Menurut Kretchmer dan Sheldon tipologi kepribadian didasarkan bentuk tubuh atau bersifat jasmaniah. Macam-macaam kepribadian ini adalah:
  • Tipe asthenicus atau ectomorpic pada orang-orang yang bertubuh tinggi kurus memiliki sifat dan kemampuan berpikir abstrak dan kritis, tetapi suka melamun dan sensitif.
  • Tipe pycknicus atau mesomorphic pada orang yang betubuh gemuk pendek, memiliki sifat periang, suka humor, popular dan mempunyai hubungan sosial luas, banyak teman, dan suka makan.
  • Tipe athleticus atau mesomorphic pada orang yang bertubuh sedang/atletis memiliki sifat senang pada pekerjaan yang membutukhkan kekuatan fisik, pemberani, agresif, dan mudah menyesuaikan diri.
Namun demikian, dalam kenyataannya lebih banyak manusia dengan tipe campuran (dysplastic).

Menurut Jung, tipe kepribadian dikelompokan berdasarkan kecenderungan hubungan sosial seseorang, yaitu:
  • Tipe Ekstrovert yang perhatiannya lebih banyak tertuju di luar.
  • Tipe Introvert yang perhatiannya lebih tertuju ke dalam dirinya, dan dikuasai oleh nilai-nilai subjektif.
Tetapi, umumnya manusia mempunyai tipe campuran atau kombinasi antara ekstrovert dan introvert yang disebut ambivert.

Pada periode anak sekolah, kepribadian peserta didik belum terbentuk sepenuhnya seperti orang dewasa. Kepribadian mereka masih dalam proses pengembangan. Wijaya (1988) menyatakan karakteristik peserta didik secara sederhana dapat dikelompokkan atas:
1. Kelompok anak yang mudah dan menyenangkan.
2. Anak yang biasa-biasa saja.
3. Anak yang sulit dalam penyesuaian diri dan sosial.

Karakteristik atau kepribadian seseorang dapat berkembang secara bertahap. Berikut ini adalah krakteristik perkembangan pada masa anak sekolah dasar (SD).

Karakteristik perkembangan masa anak awal (2-6 tahun)
Masa anak awal berlangsung dari usia 2-6 tahun, yaitu setelah anak meninggalkan masa bayi dan mulai mengikuti pendidikan formal di SD. Tekanan dan harapan sosial untuk mengikuti pendidikan sekolah menyebabkan perubahan perilaku, minat, dan nilai pada diri anak. Pada masa ini, anak sedang dalam proses pengembangan kepribadian yang unik dan menuntut kebebasan.

Perilaku anak pada masa ini sulit diatur, bandel, keras kepala, dan sering membantah dan melawan orang tua. Hal ini memang sangat menyulitkan para pendidik. Tak heran, apabila para pendidik PAUD sampai SD harus lebih bersabar dalam melangsungkan pembelajaran atau mendidik peserta didiknya. Disiplin mulai bisa diterapkan pada anak sehingga anak dapat mulai belajar hidup secara tertib. Dan sikap para pedidik sangat berpengaruh terhadap perkembangan anak.

Karakteristik perkembangan masa anak akhir (6-12 tahun)
Karakteristik atau ciri-ciri periode masa anak akhir, sama halnya dengan ciri-ciri periode masa anak awal dengan memperhatikan sebutan atau label yang digunakan pendidik. Orang tua atau pendidik menyebut masa anak akhir sebagai masa yang menyulitkan karena pada masa ini anak lebih banyak dipengaruhi oleh teman-teman sebaya daripada oleh orang tuanya.

Kebanyakan anak pada masa ini juga kurang memperhatikan dan tidak bertanggung jawab terhadap pakaian dan benda-benda miliknya. Para pendidik memberi sebutan anak usia sekolah dasar, karena pada rentang usia ini (6-12 tahun) anak bersekolah di sekolah dasar (SD). Di sekolah dasar, anak diharapkan memperoleh dasar-dasar pengetahuan dan keterampilan yang dianggap penting untuk keberhasilan melanjutkan pendidikan dan penyesuaian diri dalam kehidupannya kelak.

Dengan mengenal tipe kepribadian dan karakter peserta didik guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kemampuan belajar yang berbeda. Jika terjadi penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah perilaku tersebut. Mengetahui tipe kepribadian peserta didik yang beragam, guru bisa mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik

Sumber: http://onnyrudianto.wordpress.com/2011/07/24/beberapa-karakter-peserta-didik/

Friday, June 15, 2012

Kenali Efek Samping Sering Konsumsi Antibiotik ...

Go4HealthyLife.com, Jakarta – Masih banyak pasien atau dokter yang beranggapan bahwa obat biasa tak cukup efektif dalam menyembuhkan suatu penyakit. Itulah mengapa banyak diresepkan antibiotik.

Tapi tahukah Anda bahwa terlalu sering mengonsumsi antibiotik justru akan menyebabkan tubuh kebal terhadap obat, dan efek ini baru akan hilang setelah setahun. Ini tentu berbahaya jika dalam periode itu kita mengalami penyakit serius yang butuh penangangan yang serius pula. Artinya, jika tubuh sudah kebal terhadap obat, maka obat apapun kemungkinan besar tidak akan bermanfaat lagi.

Lebih banyak antibiotik yang diresepkan untuk mengatasi batuk, flu atau infeksi saluran kencing, akan lebih banyak bakteri yang kebal, kata sekelompok peneliti Inggris yang menganalisis 24 studi sebelumnya yang mengamati resistensi antibiotik.

"Efek paling nyata terlihat setelah sebulan mengonsumsi antibiotik, tapi efek ini baru akan hilang sekitar setahun. Dan efek residu antibiotik inilah yang menjadi pemicu tingginya angka kekebalan terhadap obat di tengah masyarakat," ujar Alastair Hay, peneliti dari Bristol University, yang juga ketua tim peneliti riset ini.

Para ahli medis mengatakan pemakaian antibiotik berlebihan terjadi di Eropa, Amerika Serkat dan sejumlah negara kaya lainnya, dan fakta ini bakal mengancam upaya pengobatan penyakit serius, seperti bedah penggantian tulang pinggul, terapi kanker hingga perawatan di ICU.

Hay mengatakan studi ini menunjukkan bagaimana tingkat kekebalan terhadap obat semakin bertambah dan masalah ini kemudian diterjemahkan ke dalam masalah kesehatan serius pada komunitas atau masyarakat yang lebih luas.

Sebenarnya antibiotik diperlukan pada semua terapi atau pengobatan untuk mencegah infeksi bakteri, namun ini bisa saja menjadi sia-sia jika dipergunakan secara berlebihan, karena bakteri itu selalu punya cara untuk mengelabuinya, kata Hay dalam studinya yang diterbitkan di British Medical Journal.

Saat ini bakteri yang kebal terhadap multi obat itu sudah menjadi keprihatinan di banyak rumah sakit di seluruh dunia, dan itu ditandai dengan meningkatkan kasus infeksi "superbug" seperti methicillin-resistant Staphyloccus aureus (MRSA).


from : http://www.go4healthylife.com/articles/1451/1/Kenali-Efek-Samping-Sering-Konsumsi-Antibiotik/Page1.html

Daftar Makanan yang Efektif Menangkal Flu ...

Go4HealthyLife.com, Jakarta - Salah satu penyakit yang paling sering hinggap di musim penghujan adalah flu dan demam. Meski kelihatannya sepele, namun jika dibiarkan bisa mengganggu produktivitas lho.

Sebenarnya ada cara mudah untuk menangkal virus flu agar tak hinggap di tubuh, yaitu dengan cara meningkatkan kekebalan. Jenis-jenis makanan di bawah ini direkomendasikan oleh profesor gizi di Culinary Institute of America, Suki Hertz seperti dilansir  iVillage.com, untuk dikonsumsi agar kekebalan tubuh meningkat. Simak daftarnya ya:

1. Jeruk
Jeruk mengandung vitamin C dan antioksidan yang kuat tapi rendah kalori.

2. Telur
Kuning telur merupakan sumber yang baik dari mineral yang mendukung sistem kekebalan tubuh. Protein dalam putih telur memiliki kandungan yang sangat tinggi. Mengonsumsi telur, baik bagian kuningnya atau putihnya sangat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Untuk memberikan sistem kekebalan tubuh yang baik, gabungan antara telur panggang, bayam dan tomat mungkin bisa dicoba.

3. Tahu
Tahu adalah protein yang lengkap. Olahan dari kedelai ini merupakan sumber kalsium dan asam lemak omega-3. Semua kandungan yang ada dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.

4. Pepaya
Pepaya memiliki kandungan zat antiperadangan. Pepaya juga sumber yang sangat baik dari vitamin C. Buah ini mengandung beta karoten, sebuah fitonutrisi yang dapat diubah menjadi vitamin A dalam tubuh, menjaga mata dan mempertahankan kelembaban kulit.

5. Kiwi
Kiwi mengandung antara 90 dan 110 miligram vitamin C. Buah ini mengandung mineral yang penting untuk meningkatkan kekuatan otot dan saraf. Kiwi sangat baik untuk meningkatkan kekebalan tubuh karena mengandung flavonoid dan karotenoid sebagai antioksidan yang membantu kesehatan pernafasan, dan jantung.

6. Keju
Keju mengandung selenium, antioksidan kuat yang dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.

from : http://www.go4healthylife.com/articles/4922/1/Daftar-Makanan-yang-Efektif-Menangkal-Flu/Page1.html

Kapan Saatnya Tubuh Membutuhkan Antibiotik?

Go4HealthyLife.com, Jakarta - Penggunaan antibiotik tetap perlu untuk menjaga tubuh dari serangan kuman. Tapi bila tak hati-hati dalam mengonsumsi antibiotik, tubuh pula yang akan menjadi tumbalnya.

Pasalnya, penggunaan antibiotik yang tidak pada tempatnya bisa menciptakan kuman super. Untuk itu diperlukan kecermatan dan kehati-hatian sebelum memutuskan untuk mengonsumsi obat, terutama antibiotik.

Untuk memberikan resep antibiotik bagi pasiennya, dokter perlu melakukan pemeriksaan melalui laboratorium atau dengan mengamati sejumlah gejala tertentu.

Ada beberapa kondisi yang mengindikasikan sudah saatnya tubuh memerlukan antibiotik, antara lain:

1. Demam
Infeksi bakteri dapat memicu yang ditandai dengan kenaikan suhu tubuh, dan biasanya juga disertai dengan badan gemetar atau menggigil. Jika tidak ada tanda-tanda seperti ini, dokter biasanya tidak akan menulis resep antibiotik untuk pasiennya.

Tetapi perlu diingat, tidak semua demam selalu memerlukan antibiotik, terutama jika demam itu disebabkan oleh infeksi virus influenza. Infeksi flu tidak perlu antibiotik dan tidak bisa disembuhkan dengan obat, melainkan akan sembuh dengan sendirinya.

2. Sakit berkepanjangan
Infeksi virus influenza bisa diobati dengan antibiotik hanya jika flu ini tidak kunjung sembuh, yang dapat menyebabkan penyakit lain seperti infeksi sinus. Jika gejala flu tidak kunjung reda selama beberapa pekan, bisa saja dokter meresepkan antibiotik.

3. Dahak kekuningan
Warna dari sekresi pernapasan, seperti lendir dan dahak bisa menjadi pertanda jenis infeksi yang terjadi, apakah virus flu atau infeksi bakteri. Jika infeksi flu, maka lendir akan tetap bening dan tidak kental, sementara untuk infeksi bakteri lendir akan kental dan berwarna kekuningan atau kehijauan.

4. Tenggorokan sakit
Jika terjadi infeksi bakteri di tenggorokan akan ditandai dengan adanya bercak putih di tenggorokan yang sakit, dan tenggorokan biasanya akan berwarna merah. Kebanyakan demam diawali dengan tenggorokan yang sakit, tetapi kondisi ini tidak selalu diobati dengan antibiotik. Jika tengorokan yang sakit tidak ditandai dengan bercak putih, kondisi ini dapat diatasi dengan obat anti-peradangan.

5. Hasil uji laboratorium
Sebenarnya cara paling akurat untuk menentukan infeksi bakteri adalah dengan melakukan pengujian laboratorium pada sampel lendir atau air seni, tapi ini butuh banyak waktu dan biaya. Dokter bisa meresepkan antibiotik tanpa melakukan uji laboratorium jika tanda-tanda lain cukup kuat untuk membuktikan adanya infeksi bakteri.

from : http://www.go4healthylife.com/articles/3396/1/Kapan-Saatnya-Tubuh-Membutuhkan-Antibiotik-/Page1.html


Bookmark and Share