Thursday, October 11, 2018

BAHAN AJAR GERINDA PAHAT BUBUT



MENGENAL PAHAT BUBUT
Pahat bubut merupakan salah satu alat potong yang sangat diperlukan pada proses pembubutan, karena pahat bubut dengan berbagai jenisnya dapat membuat benda kerja dengan berbagai bentuk sesuai tututan pekerjaan misalanya, dapat digunakan untuk membubut permukaan/ facing, rata, bertingkat, alur, champer, tirus, memperbesar lubang, ulir dan memotong. Kemampuan/performa pahat bubut dalam melakukan pemotongan sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya, jenis bahan/ material yang digunakan, geometris pahat bubut, sudut potong pahat bubut dan bagaimana apakah teknik penggunaanya sudah sesuai petunjuk dalam katalog. Apabila beberapa faktor tersebut diatas dapat terpenuhi berdasarkan standar yang telah ditentukan, maka pahat bubut akan maksimal kemampuannya/ performanya. Setiap pabrik pembuat pahat bubut biasanya pada buku katalognya selalu mencantumkan spesifikasi dan klasifikasi produk buatannya, diantaranya mencantumkan kode standar yang digunakan misalnya dengan standar ISO 513.
1) Bahan/ Material Pahat Bubut


Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini begitu pesat terutama dalam industri manufaktur/ permesinan, sehingga sudah banyak diciptakan variasi jenis dan sifat material, baik untuk alat potong pahat bubut atau bahan/ row material. Pada awalnya manusia hanya mampu membuat alat potong pahat bubut dari jenis baja karbon, kemudian ditemukan unsur atau paduan yang lebih keras sampai ditemukannya material alat potong pahat bubut yang paling keras yaitu diamond. Unsur-unsur yang berpengaruh terhadap performa alat potong/ pahat bubut diantaranya: Tungsten/ Wolfram (W), Chromium (Cr), Vanadium (V), Molybdenum (Mo) dan Cobalt (Co). Sifat yang diperlukan untuk sebuah alat potong tidak hanya kerasnya saja, akan tetapi masih ada sifat lain yang diperlukan untuk membuat suatu alat potong memilkiperforma yang baik misalnya, bagaimana ketahanan terhadap gesekan, ketahanan terhadap panas, ketahanan terhadap benturan, dll.

Monday, October 8, 2018

BAHAN AJAR JENIS BAHAN TEKNIK



SIFAT FISIS MATERIAL BAJA KARBON DENGAN STRUKTUR MIKRO

Materi pendukung
1.  Sifat- Sifat Logam, Non Logam dan Komposit
Bahan Teknik yang terklasifikasi di industri terbagi menjadi tiga yaitu logam, non logam dan komposit. Logam dibedakan menjadi logam besi/ferrous dan non besi/non ferrous. Non logam terbagi menjadi keramik dan polimer.

a.  Logam
Logam merupakan material (sebuah unsur, senyawa, atau paduan) yang biasanya keras tak tembus cahaya, berkilau, dan memiliki konduktivitas listrik dan termal yang baik. Logam besi (ferrous): logam dan paduan yang mengandung besi (Fe) sebagai unsur utamanya sebagai contoh yaitu besi dan baja. Logam non-besi (non-ferrous): logam yang mengandung sedikit atau sama sekali tanpa kadar besi seperti Al, Cu, Zn, Ni, dan lain-lain. Logam terutama logam ferrous merupakan bahan yang paling banyak dipakai dalam dunia teknik mesin, karena pada umumnya kuat, ulet, dan mudah dibuat dalam berbagai bentuk praktis Logam merupakan konduktor yang baik dengan ciri-ciri yaitu tidak transparan, mengkilap, penghantar panas dan listrik yang baik, dapat ditempa/direnggangkan, pada suhu kamar berwujud padat kecuali raksa dan memiliki titik didih dan titik leleh tinggi.

b.  Non Logam
Bahan non logam terbagi menjadi dua yaitu keramik dan polimer. Keramik adalah bahan yang terbentuk dari hasil senyawa (compound) antara satu atau lebih unsur-unsur logam (termasuk Si dan Ge) dengan satu atau lebih unsur-unsur anorganik bukan logam. Contoh bahan keramik yaitu silikon oksida, aluminium oksida, kalsiumoksida, magnesium oksida, kalium oksida dan natrium oksida.
Polimer merupakan bahan yang memiliki berat molekul > 10.000 , tersusun dari monomer yang saling berikatan kovalen. Polimer mempunyai senyawa karbon dengan rantai molekul panjang, termasuk bahan plastik dan karet. Polimer yang dapat dibentuk kembali dengan pemanasan disebut termoplastik, sedangkan yang tidak dapat dibentuk kembali disebut termoset. Contoh polimer yaitu polietilen, polipropilen, polivinilklorid dan lain-lain.

c.  Komposit
Komposit merupakan campuran bahan yang tersusun dari dua/lebih bahan dasar dalam skala makroskopis yang  sifatnya sangat  berbeda dengan  sifat masing-masing  bahan pembentuknya misalnya keramik dengan polimer. Bahan komposit yang sering dijumpai yaitu contohnya : fiberglass, tripleks, semen-pasir, dan lain-lain. Selain komposit buatan, juga terdapat bahan komposit alam seperti kayu, terdiri dari serat selulose yang berada dalam matriks lignin.

SIFAT FISIS BAJA KARBON
Baja pada dasarnya ialah besi (Fe) dengan tambahan unsur Karbon ( C ) sampai dengan 1.67% (maksimal). Bila kadar unsur karbon ( C) lebih dari 1.67%, maka material tersebut biasanya disebut sebagai besi cor (Cast Iron). Selain itu juga ada campuran Silikon (Si), Mangan (Mn), Pospor (P), dan Belerang (S)
Makin tinggi kadar karbon dalam baja, maka akan mengakibatkan hal- hal sbb:
       Kuat leleh dan kuat tarik baja kan naik,
       Keliatan (kemampuan logam untuk menyerap energi )baja berkurang,
       Semakin sukar dilas.
       menekan kandungan karbon pada kadar serendah mungkin untuk dapat mengantisipasi berkurangnya keliatan dan sifat sulit dilas, tetapi sifat kuat leleh dan kuat tariknya tetap tinggi.
Penambahan unsur – unsusr Mangaan (Mn), Chromium (Cr), Molybdenum (Mo), Nikel (Ni) dan tembaga (Cu) yang lebih tinggi, tetapi keuletan dan keliatan, dan kemampuan khusus lainnya tetap baik.