Monday, April 11, 2016

Petisi Gratiskan Sertifikasi Guru Jalur SG-PPG 2016

Petisi "Gratiskan Sertifikasi Guru jalur Pendidikan Profesi Guru (SG-PPG) 2016".

Pemerintah menerapkan kebijakan mulai tahun 2016 bagi guru yang belum sertifikasi harus membayar sendiri proses sertifikasinya. Guru yang diangkat atau mengajar setelah tahun 2005 harus mengikuti sertifikasi guru dengan jalur Pendidikan Profesi Guru (SG-PPG) tahun 2016 dengan biaya sendiri

Keputusan pemerintah untuk menyelenggarakan sertifikasi guru mandiri atau biaya ditanggung peserta menimbulkan polemik kalangan guru, ini dinilai memberatkan guru. Melalui petisi online change.org, muncul ajakan untuk menandatangani petisi "Gratiskan Sertifikasi Guru jalur Pendidikan Profesi Guru (SG-PPG) 2016".

Berkas Yang Harus Dikumpulkan Calon Peserta PPG 2016


Berkas Yang Harus Dikumpulkan Calon Peserta PPG 2016
Berkas yang harus dikumpulkan calon peserta sertifikasi guru melalui pola PPG 2016.

Sertifikasi guru tahun 2016 dilaksanakan dengan dua pola, yaitu: Pendidikan Latihan Profesi Guru (PLPG) bagi guru yang diangkat sampai dengan 31 Desember 2005 dan pola Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi guru yang diangkat dari 31 Desember 2005 sampai 31 Desember 2015.

Tuesday, February 16, 2016

Hati-hati “Sudden Shift”, Fenomena Perubahan Abad 21

shale oil 2
Oleh: Rhenald Kasali @Rhenald_Kasali
Lima Tahun yang lalu, mantan Dirut Pertamina, Ari Soemarno pernah menyampaikan sepotong data kepada saya. Itu tentang SHALE OIL, yang kalau sampai Kongres Amerika Serikat memberi Lampu Hijau untuk dieksplore dan diekspor, maka harga Minyak Dunia akan turun drastis.
Data itu rupanya segera direspons oleh para Pemain Saham yang mengakibatkan Harga-Harga Saham Perusahaan tambang Batu Bara Kita anjlok.
Mengapa demikian?
??? Inilah gejala perubahan mendasar yang disebut 3S :
“Sudden Shift, Speed dan Surprise!”

?? SUDDEN SHIFT.
Daripada mereka-reka kapan dollar AS akan kembali turun, atau tenggelam dalam rasa takut yang besar bahwa PHK besar-besaran akan terjadi, lebih baik Kita paham Apa yang tengah terjadi, Mengapa dan Bagaimana meresponsnya.

Gejala ini kita sebut Sudden Shift (tiba-tiba berpindah). Faktanya, konsumennya tetap di situ, populasinya tetap besar (8 miliar jiwa), semuanya Butuh Makan, Minum, Transportasi, Gadget, Hiburan, dan sebagainya. Tetapi SIAPA KAH yang menikmati perpindahan itu?

The Death of Samurai

samurai japan
Robohnya Sony, Panasonic, Sharp, Toshiba dan Sanyo.
Hari-hari ini, langit di atas kota Tokyo terasa begitu kelabu. Ada kegetiran yang mencekam di balik gedung-gedung raksasa yang menjulang di sana. Industri elektronika mereka yang begitu digdaya 20 tahun silam, pelan-pelan memasuki lorong kegelapan yang terasa begitu perih.
Bulan lalu, Sony diikuti Panasonic dan Sharp mengumumkan angka kerugian trilyunan rupiah. Harga-harga saham mereka roboh berkeping-keping. Sanyo bahkan harus rela menjual dirinya lantaran sudah hampir kolaps. Sharp berencana menutup divisi AC dan TV Aquos-nya. Sony dan Panasonic akan mem-PHK ribuan karyawan mereka. Dan Toshiba? Sebentar lagi divisi notebook-nya mungkin akan bangkrut (setelah produk televisi mereka juga mati).
Adakah ini pertanda salam sayonara harus dikumandangkan? Mengapa kegagalan demi kegagalan terus menghujam industri elektronika raksasa Jepang itu?