Thursday, October 18, 2012

Kurikulum Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup Propinsi Jawa Barat

A. Latar Belakang
Fungsi pendidikan adalah mengembangkan kemampuan dan membantu watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, sedangkan tujuan pendidikan adalah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlaq mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis serta bertanggung jawab.
Berdasarkan data empirik dan hasil analisis potensi unggulan serta ciri khas masing-masing kabupaten / kota di Provinsi Jawa Barat untuk mencapai Visi, dan Misinya maka diperlukan KurĂ­kulum Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup.
KurĂ­kulum Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat bertujuan membentuk pribadi peserta didik yang harmonis dengan memperhatikan kebutuhan perkembangan anak dalam mencapai kecerdasan intrapersonal, interpersonal, visual spasial, musikal, kecerdasan adpertensi, kecerdasan kreativitas, kecerdasan spiritual dan moral, dan kecerdasan emosional dalam mengelola keseimbangan lingkungan.
Dalam pelaksanaannya, kurikulum di setiap satuan pendidikan menggunakan prinsip-prinsip sebagai berikut :
a. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Dalam hal ini peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan.
b. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a) belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
c. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
d. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan).
e. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan)
f. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal.
g. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan diri diselenggarakan dalam keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antarkelas dan jenis serta jenjang pendidikan.


B. Tujuan
Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Barat bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
1. Memahami konsep dan pentingnya lingkungan hidup dalam kehidupan di Provinsi Jawa Barat sebagai provinsi dengan segala karakteristiknya.
2. Menampilkan sikap apresiatif terhadap pengelolaan lingkungan hidup di daerah masing-masing khususnya dan Provinsi Jawa Barat pada umumnya.
3. Menampilkan kreativitas melalui kegiatan nyata dalam rangka meningkatkan daya dukung lingkungan dan upaya pelestarian keseimbangan lingkungan hidup.
4. Menampilkan peran serta secara nyata dalam setiap upaya pemanfaatan daya dukung lingkungan dan upaya pelestarian lingkungan untuk menyukseskan Visi Jawa Barat.
5. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman peserta didik tentang :
a. Konsep Dasar Lingkungan Hidup
b. Pelestarian dan Pemanfaatan Sumberdaya Alam
c. Pencemaran dan kerusakan lingkungan
d. Pengelolaan (Pemanfaatan, Penataan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pemulihan Lingkungan Hidup (Pembibitan, Penanaman, Pemeliharaan dan Pengawasan Lingkungan Hidup, Ketertiban, Kebersihan dan Keindahan, sanitasi lingkungan misalnya: endemi flu burung, cikungunyah, DBD, dll)
e. Peranan/pemanfaatan teknologi ramah lingkungan dalam kehidupan
f. Bencana alam & Penanggulannya
g. Pengelolaan Lingkungan Sosial Budaya
h. Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Manajemen pengelolaan lingkungan hidup
6. Membiasakan peserta didik untuk melakukan kegiatan pelestarian dan pemanfaatan sumber daya alam serta gerakan Pemanfaatan, Penataan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pemulihan Lingkungan Hidup di lingkungan rumah, sekolah dan masyarakat.
7. Meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat tentang ketertiban, kebersihan, dan keindahan untuk menuju suatu kondisi daerah yang aman, nyaman, dan bersih. 


http://www.ziddu.com/download/10078277/STANDARKOMPETENSIDANKOMPETENSIDASARPLHSD.doc.html
 


Saturday, October 6, 2012

Regulasi Pendidikan


Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
PERATURAN PEMERINTAH
Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru
Peraturan Pemerintah No 37 Tahun 2009 tentang Dosen
Peraturan Pemerintah No. 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan
Peraturan Pemerintah N0.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Peraturan Pemerintah Nomor. 10 Tahun 2008 tentang Perubahan Kesepuluh Atas Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1977 Tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil.
Peraturan Pemerintah Nomor. 8 Tahun 2009 tentang Perubahan Kesebelas Atas Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1977 Tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil.
PP Nomor. 41 Tahun 2009 tentang Tunjangan Profesi Guru dan Dosen, Tunjangan Khusus Guru dan Dosen, serta Tunjangan Kehormatan Profesor
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan
Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin Pegawai Negeri
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL
KETENAGAAN
Permendiknas RI Nomor. 12 th 2007 tentang Standar Pengawas Sekolah
Permendiknas RI Nomor 13 th 2007 tentang Standar Kepala Sekolah
Permendiknas RI Nomor 26 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah
Permendiknas RI Nomor 27 Tahun 2008 Tentang Standar Kualifikasi Akademik Dan Kompetensi Konselor
Permendiknas RI Nomor 24 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/ Madrasah
Permendiknas RI Nomor 25 Tahun 2008 Tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/ Madrasah
SERTIFIKASI GURU DAN DOSEN
Permendiknas RI Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 18 Tahun 2007 Tentang Sertifikasi Bagi Guru Dalam Jabatan
Permendiknas RI Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Perubahan Pertama Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 42 Tahun 2007 Tentang Sertifikasi Dosen
Permendiknas RI Nomor 19 Tahun 2008 Tentang Perguruan Tinggi Penyelenggara Sertifikasi Dosen Tahun 2008
Permendiknas RI Nomor 63 Tahun 2009 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
AKREDITASI SEKOLAH
Permendiknas No. 29 Tahun 2005 tentang Badan Akreditasi Nasional Sekolah-Madrasah
Permendiknas No 11 Tahun 2009 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi SD-MI.
Permendiknas No.12 Tahun 2009 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi SMP-MTs
Permendiknas No. 52 Tahun 2008 tentang Kriteria dan Perangkat Akreditasi SMA-MA
8 STANDAR PENDIDIKAN DI SEKOLAH
Permendiknas RI Nomor. 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi
Permendiknas No. 23 Tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan
Permendiknas RI Nomor 16 Tahun 2007 tentang Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru
Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan
Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian
Permendiknas Nomor 24 Tahuan 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana Sekolah
Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
Permendiknas RI No. 40 Tahun 2008 tentang Standar Sarana dan Prasana SMK/MAK
Permendiknas Nomor 69 Tahun 2009 tentang Standar Pembiayaan
LAIN-LAIN
Permendiknas No. 3 tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2009.
Permendiknas RI Nomor 63 Tahun 2009 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya.
Permen dan Reformasi Birokrasi No. 21 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya
Permendiknas No. 19 tahun 2010 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pendidikan Tahun Anggaran 2010 untuk SMP.
Permendiknas No 17 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Penanggulangan Plagiat di Perguruan Tinggi
Permendiknas No 20 Tahun 2010 tentang Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria di Bidang Pendidikan

sumber : http://akhmadsudrajat.wordpress.com/links-pendidikan/

Seharusnya Sekolah Menjadi Tempat yang Menyenangkan


“Pendidikan pada dasarnya adalah upaya penanaman sikap hidup, pandangan hidup, nilai-nilai tentang kehidupan, dan keterampilan hidup.” Itulah kutipan dari artikel yang ditulis oleh Saratri Wilonoyudho, Dosen Universitas Negeri Semarang yang dimuat di kompas.com (02/07/12). Yang banyak terjadi di sekolah formal di Indonesia adalah suasana stres karena anak-anak dikejar ketuntasan pelajaran yang membosankan, yang tidak terkait dengan kebutuhan dan realitas keseharian, serta ujian nasional yang menekan saraf psikologisnya.

Pendidikan harus menciptakan peluang bagi pembudayaan individu agar kapasitasnya berkembang. Seperti yang sudah dilakukan oleh pakar-pakar pendidikan, Ki Hadjar Dewantara, Moch Sjafei, dan Dewi Sartika. Mereka berbicara tentang pendidikan dari kacamata yang berbeda dan luas, terutama berkaitan dengan ”pemerdekaan” dari ”kebudayaan bisu”.


Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa rata-rata IQ bayi berumur kurang dari dua tahun tidak berbeda signifikan, faktor-faktor ketika anak berangkat besar, seperti kekurangan gizi dan sarana pendidikan, membuat anak dari golongan miskin jauh tertinggal. Orang kaya sanggup ”menghadirkan” sekolah di rumah: ada guru les piano, komputer, dan seterusnya.


Pada kenyataannya banyak orang yang memiliki IQ tinggi tetapi tidak sukses meniti karier, bahkan untuk sekadar bergaul. Buku Frames of Mind: The Theory of Multiple Intelligences, Howard Gardner (Basic Books, 1983) menyebut ada
tujuh macam kecerdasan. Kecerdasan-kecerdasan itu adalah 1. kecerdasan linguistik (kecakapan dan kepekaan terhadap arti dan tata kata); 2. Kecerdasan logika-matematika; 3. Kecerdasan musikal (untuk memahami dan mencipta musik); 4. Kecerdasan spasial (kecerdasan berpikir dalam gambar atau visual); 5. Kecerdasan tubuh-kinestetik (keterampilan olah tubuh untuk berekspresi seperti penari, olahragawan); 6. Kecerdasan antarpribadi atau interpersonal, yakni kecakapan untuk memahami individu lain; serta 7. Kecerdasan intrapersonal, yakni kecakapan untuk memahami diri dan menggunakan pengalamannya untuk membimbing orang lain. Masih ada kecerdasan lain, yaitu kepemimpinan edukasional.

Berdasarkan teori tersebut sudah semestinya semua aspek pendidikan dikaji secara kritis sehingga menghasilkan suatu bentuk sekolah yang merupakan ajang interaksi berbagai latar belakang masyarakat untuk saling memahami dalam suasana kesetaraan, keadilan, dan penghormatan. Sekolah menjadi bangunan budaya dalam arti luas.


Sekarang ini tugas mendidik anak diserahkan sepenuhnya kepada sekolah. Kalau anaknya tidak berhasil dalam menempuh kehidupan, sadar atau tidak, pihak sekolah yang disalahkan. Padahal orangtua sendiri sibuk mengejar karier. Kenyataan ini merupakan buah kehidupan keluarga pada zaman modern. Ini yang banyak mendatangkan stres, terutama bagi anak-anak, karena perubahan pola kerja orangtua.


Sekolah
, yang mestinya merupakan tempat belajar, bermain, berteman, dan mengembangkan jati diri, pada akhirnya tidak menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak. Bahkan tidak jarang anak justru takut kepada gurunya. Beban pekerjaan rumah, guru yang otoriter, orangtua yang terlalu memaksa agar anaknya berprestasi menjadikan anak trauma untuk pergi bersekolah.

Prof Kurt Singer dari Universitas Munchen, Jerman, berpendapat fakta tersebut sebagai fenomena ”sekolah yang sakit” atau Wenn schule krank macht. Sekolah menjadi tempat penuh sensor, guru yang selalu mengawasi dengan tanpa batas etika-psikologis, perintah sekolah yang selalu menjadi diktator dan mematikan bakat, sekolah menjadi pengadilan yang selalu penuh hukuman sehingga mengakibatkan kegelisahan, ketakutan, penuh ancaman. Semua fenomena ini disebut Kurt Singer sebagai schwarzer paedagogik atau ”pedagogi hitam” (Sindhunata, 2001).


Indonesia seharusnya segera menata kembali sistem pendidikannya agar mencetak anak-anak yang bahagia menjalani proses belajarnya, baik di sekolah maupun di rumah.


Penulis: Saratri Wilonoyudho

Editor: Kurnia Septa

Sumber: Kompas.com

PEMBELAJARAN TERPADU MODEL CONNECTED (TERHUBUNG)

Prabowo (2000:3) mengatakan bahwa pembelajaran terpadu sebagai suatu proses mempunyai beberapa ciri yaitu : (1) berpusat pada siswa (student centered), (2) proses pembelajaran mengutamakan pemberian pengalaman langsung, serta (3) pemisahan antar bidang studi tidak terlihat jelas. Dari beberapa ciri pembelajaran terpadu di atas, menunjukkan bahwa model pembelajaran terpadu adalah sejalan dengan beberapa aliran pendidikan modern yaitu termasuk dalam aliran pendidikan progresivisme. Aliran pendidikan progresivisme memandang pendidikan yang mengutamakan penyelenggaraan pendidikan di sekolah berpusat pada anak (child-centered), sebagai reaksi terhadap pelaksanaan pendidikan yang masih berpusat pada guru dan pada bahan ajar. Tujuan utama sekolah adalah untuk meningkatkan kecerdasan praktis, serta untuk membuat anak lebih efektif dalam memecahkan berbagai problem yang disajikan dalam konteks pengalaman (experience) pada umumnya (William F. O'neill, 1981).

Tujuan pendidikan aliran progresivisme adalah melatih anak agar kelak dapat bekerja, bekerja secara sistematis, mencintai kerja, dan bekerja dengan otak dan hati. Untuk mencapai tujuan tersebut, pendidikan seharusnya dapat mengembangkan sepenuhnya bakat dan minat setiap anak. Kurikulum pendidikan progresif adalah kurikulum yang mengakomodasi pengalaman-pengalaman (atau kegiatan) belajar yang diminati oleh setiap siswa (experience curriculum). Sedangkan metode pendidikan progresif lebih berupa penyediaan lingkungan dan fasilitas yang memungkinkan berlangsungnya proses belajar secara bebas pada setiap anak untuk mengembangkan bakat dan minatnya (Mudyaharjo, 2001).

Adapun model-model pembelajaran terpadu sebagaimana yang dikemukakan oleh Fogarty, R (1991 : 61– 65) yaitu sebanyak sepuluh model pembelajaran terpadu. Kesepuluh model pembelajaran terpadu tersebut adalah :
1) the fragmented model ( Model Fragmen )
2) the connected model ( Model Terhubung )
3) the nested model ( Model Tersarang )
4) the sequenced model ( Model Terurut )
5) the shared model ( Model Terbagi )
6) the webbed model ( Model Jaring Laba-Laba )
7) the threaded model ( Model Pasang Benang )
8) the integrated model ( Model Integrasi )
9) the immersed model ( Model Terbenam ), dan
10) the networked model ( Model Jaringan )

Dari kesepuluh model pembelajaran terpadu di atas dipilih tiga model pembelajaran yang dipandang layak dan sesuai untuk dapat dikembangkan dan mudah dilaksanakan di pendidikan dasar (Prabowo, 2000:7). Ketiga model pembelajaran terpadu yang dimaksud adalah model terhubung (connected), model jaring laba-laba (webbed), model keterpaduan (integrated ).

Berdasarkan karakteristik yang dimiliki oleh masing-masing model pembelajaran tersebut, maka model pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah model terhubung (the connected model), karena model terhubung ini penekanannya terletak pada perlu adanya integrasi inter bidang studi itu sendiri. Selain itu, Model terhubung ini juga secara nyata menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain, satu keterampilan dengan keterampilan lain, tugas yang dilakukan dalam satu hari dengan tugas yang dilakukan pada hari berikutnya, serta ide-ide yang dipelajari pada satu semester dengan semester berikutnya. Pemanfaatan penerapan model terhubung (connected) ini sangat relevan dengan konsep Cahaya (dalam fisika) dan konsep Sistem Indera pada manusia (dalam biologi), agar dapat terwujud pemampatan/ pengurangan waktu dalam pembelajaran pada konsep-konsep tersebut (Reduce Instructional Time). Hal ini terkait dengan upaya menghindari terjadinya penjejalan kurikulum dalam proses pembelajaran, sebagai akibat dari mengejar target kurikulum.

Beberapa kelebihan dari model terhubung (connected) adalah sebagai berikut : (1) dampak positif dari mengaitkan ide-ide dalam satu bidang studi adalah siswa memperoleh gambaran yang luas sebagaimana suatu bidang studi yang terfokus pada suatu aspek tertentu. (2) siswa dapat mengembangkan konsep-konsep kunci secara terus menerus, sehingga terjadilah proses internalisasi. (3) menghubungkan ide-ide dalam suatu bidang studi sangat memungkinkan bagi siswa untuk mengkaji, mengkonseptualisasi, memperbaiki, serta mengasimilasi ide-ide secara terus menerus sehingga memudahkan untuk terjadinya proses transfer ide-ide dalam memecahkan masalah.

Di samping mempunyai kelebihan, model terhubung ini juga mempunyai kekurangan sebagai berikut : (1) masih kelihatan terpisahnya antar bidang studi, (2) tidak mendorong guru untuk bekerja secara tim, sehingga isi dari pelajaran tetap saja terfokus tanpa merentangkan konsep-konsep serta ide-ide antar bidang studi, dan (3) dalam memadukan ide-ide dalam satu bidang studi, maka usaha untuk mengembangkan keterhubungan antar bidang studi menjadi terabaikan.

Sintaks (pola urutan) dari model pembelajaran terpadu tipe connected (terhubung) menurut Prabowo (2000:11 – 14) sebagai berikut :
1. Tahap Perencanaan :
1.1. menentukan tujuan pembelajaran umum
1.2. menentukan tujuan pembelajaran khusus
2. Langkah-langkah yang ditempuh oleh guru :
2.1. menyampaikan konsep pendukung yang harus dikuasai siswa.
(materi prasyarat)
2.2. menyampaikan konsep-konsep yang hendak dikuasai oleh siswa
2.3. menyampaikan keterampilan proses yang dapat dikembangkan
2.4. menyampaikan alat dan bahan yang akan digunakan / dibutuhkan
2.5. menyampaikan pertanyaan kunci
3. Tahap Pelaksanaan, meliputi :
3.1. pengelolaan kelas; dengan membagi kelas kedalam beberapa kelompok
3.2. kegiatan proses
3.3. kegiatan pencatatan data
3.4. diskusi secara klasikal
4. Evaluasi, meliputi :
4.1. evaluasi proses , berupa :
- ketepatan hasil pengamatan
- ketepatan dalam penyusunan alat dan bahan
- ketepatan siswa saat menganalisis data
4.2. evaluasi produk :
- penguasaan siswa terhadap konsep-konsep / materi sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus yang telah ditetapkan.
4.3. evaluasi psikomotor :
- kemampuan penguasaan siswa terhadap penggunaan alat ukur.

Artikel ini ditulis oleh Asrul Supert Jumboo

Apa Bedanya Guru Dulu dengan Guru Sekarang?


Masih teringat dan belum selesai kasus tawuran antar pelajar dan Miyabi di LKS, yang menjadi sorotan media beberapa minggu terakhir. Tentu saja ini sedikit banyak mencoreng dunia pendidikan di negeri ini. Dan mau tidak mau, sekolah dan guru juga menjadi lembaga dan orang yang juga menjadi perhatian. Penilaian masyarakat luas sangat beragam terhadap kasus ini yang secara tidak langsung akan mengurai permasalahan-permasalahan yang dihadapi di dunia pendidikan.

Di tulisan ini akan membahas faktor interen pendidikan, khususnya sekolah atau guru. Sekolah dianggap membiarkan saja bentuk kekerasan, walau sebenarnya tidak ada lembaga pendidikan atau tenaga pendidikan yang menghendaki sebuah kekerasan. Ada juga yang berkomentar, guru sekarang berbeda dengan guru yang dulu. Katanya guru sekarang mendidik tidak dengan hati, mereka mengajar untuk pekerjaan.

Kalau dilihat dari sejarahnya, memang guru sekarang lebih enak dibanding dengan guru zaman dulu jika dilihat dari segi kesejahteraan. Walau hal ini juga bisa dibantah, karena masih banyak guru yang berstatus guru honorer atau guru tidak tetap yang jauh mendapat perhatian. Secara umum, keterbatasan sarana dan prasarana mulai berkurang, seharusnya pendidikan kita tidak hanya jalan di tempat.

Guru zaman dalam melaksanakan tugasnya cenderung dalam keterbatasan, bangunan yang rusak, buku yang tidak lengkap, gaji yang sedikit. Tetapi dengan keterbatasan itu guru mampu mengatasinya dengan terus mendidik anak-anak yang mampu menjadi penerus bangsa. Masyarakat sebenarnya sederhana dalam memaknai keberhasilan pendidikan, bukan dengan angka misalnya mendapat selalu mendapat juara atau mendapatkan nilai tertinggi. Masyarakat menilai keberhasilan anak didiknya tidak hanya keberhasilan akademis, tetapi anaknya bisa dewasa secara emosional, memiliki karakter yang baik dan bisa bersikap terpuji.

Guru zaman dahulu memiliki kewenangan yang luas untuk mendidik anak di sekolah, sebagai orang tua di sekolah. Tidak ada yang namanya orang tua melaporkan guru anaknya. Orang tua dan guru bisa berhubungan dengan harmonis dengan orang tua anak didik. Ketika pulang ke rumah, orang tua bisa menjadi guru yang baik bagi anaknya, masyarakat mampu mengajarkan nilai kehidupan.

Berbeda zaman tentu juga berbeda tantangan yang dihadapai, guru zaman sekarang tidak lagi terlalu dipusingkan dengan keterbatasan. Guru zaman sekarang lebih banyak tuntutan dan aturan yang harus dipatuhi. Sistem dan aturan memaksa guru terseret untuk melakukan yang menyalahi makna dari profesinya. Mulai dari diombang-ambingkan dengan kepentingan penguasa daerah, aturan yang membuat ruang gerak terbatas. Sibuk dengan tugas administrasinya. Semua menjadi terasa harus seperti yang ada di dalam buku.

Satu lagi yang membedakan guru sekarang dengan guru dulu adalah, guru sekarang kurang lagi dihormati oleh anak didiknya. Pertanyaan besarnya, mengapa guru tidak lagi dihormati anak didiknya? Jika dulu, anak didik selalu menghormati anak didiknya bahkan sering didengar cerita anak didik yang rela menunggu di depan pintu gerbang untuk menunggu gurunya datang dan membawakan tas dan sepedanya. Walau kadang guru memberikan hukuman pada anak didik, tetapi anak tetap menghoramati gurunya.

Sekarang banyak guru profesional, tetapi tidak tahu profesional itu yang seperti apa. Gaji cukup bahkan lebih tetapi masih saja merasa kurang, sampai-sampai SK-nya disekolahkan di bank. Biarlah, dulu ya dulu, sekarang ya sekarang. Mau berubah atau tidak tergantung orang dan sistem pendidikannya bisa merubah atau tidak. Pasti masih ada guru yang mendidik dengan hati. Tiap masa berbeda itu wajar, karena yang tantangan yang dihadapi juga berbeda, tentu harapannya bisa lebih baik. Sudahlah, tidak baik membicarakan orang apalagi membanding-bandingkan, tapi kalau komentar silahkan saja!

Ditulis oleh Kurnia Septa
Anda juga bisa menulis dan mengirimkan artikel reportase atau opini di sini.

Tuesday, October 2, 2012

Bahan Ajar Animasi Tidak Hanya Pecahkan Rekor Indonesia, Tapi Rekor Dunia


Jakarta --- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mendapat penghargaan dari Museum Rekor Muri Indonesia (MURI) untuk Kategori Bahan Ajar Berbasis Film Animasi Pertama di Indonesia yang Disusun Berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Sekolah Menengah Pertama (SMP). Penghargaan ini diberikan langsung oleh Ketua MURI, Jaya Suprana, kepada Mendikbud Mohammad Nuh, pada Senin (1/10) siang di Graha Utama Kemdikbud, Jakarta.
Dalam laporannya, Direktur Jenderal Pendidikan Dasar, Suyanto, mengatakan film animasi untuk bahan ajar tersebut dikemas secara menghibur sekaligus menanamkan nilai-nilai karakter dan nilai-nilai bangsa Indonesia. “Tujuannya adalah mempermudah siswa dalam memahami pelajaran, dan meningkatkan kreativitas guru dalam menambah jenis bahan ajar,” katanya.
Suyanto juga mengatakan, banyak siswa SMP yang sangat menyukai film animasi. Film-film animasi tersebut biasanya merupakan produksi luar negeri, yang isinya kadang tidak sesuai dengan nilai-nilai karakter bangsa. Karena itu dibuatlah bahan ajar berbasis film animasi untuk memenuhi kebutuhan siswa menonton film animasi dan mengurangi nilai-nilai asing yang negatif dan bertentangan dengan pendidikan karakter.
Ketua MURI, Jaya Suprana, menyatakan kebanggaannya kepada Kemdikbud atas prestasi pembuatan bahan ajar berbasis film animasi ini. Bahkan ia menilai, film animasi yang disusun berdasarkan KTSP ini tidak hanya memecahkan rekor Indonesia, tetapi juga rekor dunia. “Kemdikbud lah yang pertama meletakkan film animasi sebagai bagian dari kurikulum pendidikan nasional,” kata pria berkacamata ini. Ia menjelaskan, negara lain juga memiliki banyak film animasi yang mengandung nilai-nilai positif, namun baru Indonesia yang membuat film animasi dengan mengintegrasikannya dengan kurikulum.
Sementara Mendikbud M. Nuh mengatakan, pemberian penghargaan dari MURI ini merupakan salah satu tradisi siklus positif, yang bisa bertahan dengan adanya budaya apresiatif konstruktif. Setiap capaian atau prestasi selayaknya mendapatkan apresiasi, sehingga akan menjadi motivasi untuk terus berkarya dan berprestasi. Mendikbud juga menucapkan terima kasih atas apresiasi yang telah diberikan MURI kepada Kemdikbud. “Bahan ajar ini nanti akan kita bagikan kepada siapapun yang mau memanfaatkannya. Harapannya agar adik-adik kita belajar lebih mudah dan lebih tertarik,” katanya. (DM/EH)

sumber : http://www.kemdiknas.go.id/kemdikbud/berita/710

Guru Berani Mengajar, Harus juga Berani Belajar

Itulah sentilan yang saya baca di kanal pendidikan portal kompas.com. Sudah banyak yang tahu akan tugas guru? Iya, tugas utamanya adalah mengajar. Sering guru menganggap tugasnya hanyalah mengajar, dan melupakan belajar untuk meningkatkan kompetensinya. Seolah-olah sudah berakhirlah tugasnya ketika sudah mengajar dan itu dilukukannya sebagai rutinitas yang berulang-ulang.

Bukan rahasia lagi kalau mutu dan profesionalitas guru masih menjadi tantangan utama pendidikan nasional. Sertifikasi dan peningkatan kesejahteraan guru belum meningkatkan mutu dan profesionalitas mereka. Ada banyak kendala menyebabkan peningkatan mutu dan profesionalitas ini tidak juga berhasil dicapai. Salah satunya adalah rendahnya motivasi belajar para guru.


Sudah seharusnya jika guru berani mengajar juga harus berani belajar. Bukankah ilmu pengetahuan itu terus berkembang, mungkin yang dipelajari 5 tahun yang lalu sudah berbeda dengan sekarang. Apabila itu diajarkan tentunya sudah tidak relevan lagi. Selain mengajar, guru juga harus senantiasa belajar untuk meningkatkan kompetensinya. Sehingga mutu dan profesionalitasnya terus meningkat.


Seperti juga di tulis di blog ini, Salah satu
peran guru adalah sebagai pelajar. Tidak hanya mengajar tetapi juga belajar. Cara belajar guru tentunya beragam, tapi secara umum sama dengan layak pelajar, yaitu dengan membaca. Kegiatan tersebut bisa dilakukan tidak hanya bersumber dari buku saja tetapi juga bisa dari internet yang sifatnya lebih dinamis.

Setelah membaca selanjutnya diharapkan untuk guru mampu juga menulis. Peradaban bangsa ditandai dengan banyaknya karya tulis.
Guru bisa membuat karya tulis dalam berbagai media. Menulis adalah salah satu kegiatan untuk mengasah kemampuan bernalar. Sehingga dalam mengajar guru menjadi bisa untuk menghadirkan kegiatan belajar mengajar yang tak hanya menitikberatkan pada hafalan saja, tetapi juga guru bersama anak di kelas bisa menggunakan nalarnya untuk berpikir kritis, kreatif dan inovatif.

Kegiatan belajar guru bisa juga dengan mengikuti pelatihan-pelatihan, seminar, dan sebagainya. Jika gurunya selalu lebih pintar tentunya anak didiknya juga akan mengikuti. Perlombaan atau persaingan tidak hanya antara anak saja tetapi juga antara anak dan guru. Oleh sebab itu, guru selain harus mengajar juga harus belajar.

7 Aspek Kompetensi Pedagogik Guru

Kata 'Pedagogik' tidak akan asing di telinga guru, tetapi apakah semua guru memahami apa yang dimaksud dengan Kompetensi Pedagogik walau sebenarnya sudah pernah di lakukannya. Kompetensi Pedagogik pada dasarnya adalah kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran peserta didik. Kompetensi Pedagogik menjadi salah satu jenis kompetensi yang harus dikuasai guru.

Kompetensi Pedagogik merupakan kompetensi khas, yang akan membedakan guru dengan profesi lainnya. Penguasaan Kompetensi Pedagogik disertai dengan profesional akan menentukan tingkat keberhasilan proses dan hasil pembelajaran peserta didik.


Kompetensi Pedagogik
diperoleh melalui upaya belajar secara terus menerus dan sistematis, baik pada masa pra jabatan (pendidikan calon guru) maupun selama dalam jabatan, yang didukung oleh bakat, minat dan potensi keguruan lainnya dari masing-masing individu yang bersangkutan.

Kompetensi Pedagogik yang menjadi salah satu
materi yang diujikan dalam peniliaan kinerja guru, terdiri dari 7 aspek. Berikut adalah 7 aspek Kompetensi Pedagogik yang dikutip dari Pedoman Pelaksanaan Penilaian Kinerja Guru (PK Guru):

1. Mengenal Karakteristik Peserta Didik

Dalam aspek ini guru mampu mencatat dan menggunakan informasi tentang karakteristik peserta didik secara umum dan khusus untuk membantu proses pembelajaran. Karakteristik peserta didik ini terkait dengan aspek fisik, intelektual, sosial, emosional, moral, dan latar belakang sosial budaya. Beberapa indikator yang muncul dari penguasaan karakter peserta didik diantaranya:

  • Guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap peserta didik di kelasnya,
  • Guru memastikan bahwa semua peserta didik mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran,
  • Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda,
  • Guru mencoba mengetahui penyebab penyimpangan perilaku peserta didik untuk mencegah agar perilaku tersebut tidak merugikan peserta didik lainnya,
  • Guru membantu mengembangkan potensi dan mengatasi kekurangan peserta didik,
  • Guru memperhatikan peserta didik dengan kelemahan fisik tertentu agar dapat mengikuti aktivitas pembelajaran, sehingga peserta didik tersebut tidak termarjinalkan (tersisihkan, diolok‐olok, minder, dsb).

2. Menguasai Teori Belajar dan Prinsip‐prinsip Pembelajaran

Guru mampu menetapkan berbagai pendekatan, strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik secara kreatif dan efektif sesuai dengan standar kompetensi guru. Guru mampu menyesuaikan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik dan mampu memotivasi mereka untuk belajar. Indikator yang harus tampak dari aspek ini adalah:
  • Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menguasai materi pembelajaran sesuai usia dan kemampuan belajarnya melalui pengaturan proses pembelajaran dan aktivitas yang bervariasi,
  • Guru selalu memastikan tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi pembelajaran tertentu dan menyesuaikan aktivitas pembelajaran berikutnya berdasarkan tingkat pemahaman tersebut,
  • Guru dapat menjelaskan alasan pelaksanaan kegiatan/aktivitas yang dilakukannya, baik yang sesuai maupun yang berbeda dengan rencana, terkait keberhasilan pembelajaran,
  • Guru menggunakan berbagai teknik untuk memotiviasi kemauan belajar peserta didik,
  • Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang saling terkait satu sama lain, dengan memperhatikan tujuan pembelajaran maupun proses belajar peserta didik,
  • Guru memperhatikan respon peserta didik yang belum/kurang memahami materi pembelajaran yang diajarkan dan menggunakannya untuk memperbaiki rancangan pembelajaran berikutnya.

3. Mampu Mengembangkan Kurikulum

Dalam mengembangkan kurikulum guru harus mampu menyusun silabus sesuai dengan tujuan terpenting kurikulum dan membuat serta menggunakan RPP sesuai dengan tujuan dan lingkungan pembelajaran. Guru mampu memilih, menyusun, dan menata materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Guru akan nampak mampu mengembangkan kurikulum jika:
  • Guru dapat menyusun silabus yang sesuai dengan kurikulum,
  • Guru merancang rencana pembelajaran yang sesuai dengan silabus untuk membahas materi ajar tertentu agar peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar yang ditetapkan,
  • Guru mengikuti urutan materi pembelajaran dengan memperhatikan tujuan pembelajaran,
  • Guru memilih materi pembelajaran yang: (1) sesuai dengan tujuan pembelajaran, (2) tepat dan mutakhir, (3) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik, (4) dapat dilaksanakan di kelas dan (5) sesuai dengan konteks kehidupan sehari‐hari peserta didik.


4. Menciptakan Kegiatan Pembelajaran yang Mendidik

Guru mampu menyusun dan melaksanakan rancangan pembelajaran yang mendidik secara lengkap. Guru mampu melaksanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter peserta didik. Guru mampu menyusun dan menggunakan berbagai materi pembelajaran dan sumber belajar sesuai dengan karakteristik peserta didik. Jika relevan, guru memanfaatkan teknologi informasi komunikasi (TIK) untuk kepentingan pembelajaran. Indikator dari aspek ini adalah:
  • Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan rancangan yang telah disusun secara lengkap dan pelaksanaan aktivitas tersebut mengindikasikan bahwa guru mengerti tentang tujuannya,
  • Guru melaksanakan aktivitas pembelajaran yang bertujuan untuk membantu proses belajar peserta didik, bukan untuk menguji sehingga membuat peserta didik merasa tertekan,
  • Guru mengkomunikasikan informasi baru (misalnya materi tambahan) sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar peserta didik,
  • Guru menyikapi kesalahan yang dilakukan peserta didik sebagai tahapan proses pembelajaran, bukan semata‐mata kesalahan yang harus dikoreksi. Misalnya: dengan mengetahui terlebih dahulu peserta didik lain yang setuju/tidak setuju dengan jawaban tersebut, sebelum memberikan penjelasan tentang jawaban yamg benar,
  • Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran sesuai isi kurikulum dan mengkaitkannya dengan konteks kehidupan sehari‐hari peserta didik,
  • Guru melakukan aktivitas pembelajaran secara bervariasi dengan waktu yang cukup untuk kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan usia dan tingkat kemampuan belajar dan mempertahankan perhatian peserta didik,
  • Guru mengelola kelas dengan efektif tanpa mendominasi atau sibuk dengan kegiatannya sendiri agar semua waktu peserta dapat termanfaatkan secara produktif,
  • Guru mampu audio‐visual (termasuk tik) untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Menyesuaikan aktivitas pembelajaran yang dirancang dengan kondisi kelas,
  • Guru memberikan banyak kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya, mempraktekkan dan berinteraksi dengan peserta didik lain,
  • Guru mengatur pelaksanaan aktivitas pembelajaran secara sistematis untuk membantu proses belajar peserta didik. Sebagaicontoh: guru menambah informasi baru setelah mengevaluasi pemahaman peserta didik terhadap materi sebelumnya, dan
  • Guru menggunakan alat bantu mengajar, dan/atau audio‐visual (termasuk tik) untuk meningkatkan motivasi belajar pesertadidik dalam mencapai tujuan pembelajaran.

5. Mengembangkan Potensi Peserta Didik

Guru dapat menganalisis potensi pembelajaran setiap peserta didik dan mengidentifikasi pengembangan potensi peserta didik melalui program pembelajaran yang mendukung siswa mengaktualisasikan potensi akademik, kepribadian, dan kreativitasnya sampai ada bukti jelas bahwa peserta didik mengaktualisasikan potensi mereka. Kemampuan mengembangkan postensi peserta didik ini akan nampak jika:
  • Guru menganalisis hasil belajar berdasarkan segala bentuk penilaian terhadap setiap peserta didik untuk mengetahui tingkat kemajuan masing‐masing.
  • Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk belajar sesuai dengan kecakapan dan pola belajar masing‐masing.
  • Guru merancang dan melaksanakan aktivitas pembelajaran untuk memunculkan daya kreativitas dan kemampuan berfikir kritis peserta didik.
  • Guru secara aktif membantu peserta didik dalam proses pembelajaran dengan memberikan perhatian kepada setiap individu.
  • Guru dapat mengidentifikasi dengan benar tentang bakat, minat, potensi, dan kesulitan belajar masing-masing peserta didik.
  • Guru memberikan kesempatan belajar kepada peserta didik sesuai dengan cara belajarnya masing-masing.
  • Guru memusatkan perhatian pada interaksi dengan peserta didik dan mendorongnya untuk memahami dan menggunakan informasi yang disampaikan.


6. Melakukan Komunikasi dengan Peserta Didik

Yang dimaksud adalah guru mampu berkomunikasi secara efektif, empatik dan santun dengan peserta didik dan bersikap antusias dan positif. Guru mampu memberikan respon yang lengkap dan relevan kepada komentar atau pertanyaan peserta didik. Berikut indikator adalah indikatornya:
  • Guru menggunakan pertanyaan untuk mengetahui pemahaman dan menjaga partisipasi peserta didik, termasuk memberikan pertanyaan terbuka yang menuntut peserta didik untuk menjawab dengan ide dan pengetahuan mereka.
  • Guru memberikan perhatian dan mendengarkan semua pertanyaan dan tanggapan peserta didik, tanpamenginterupsi, kecuali jika diperlukan untuk membantu atau mengklarifikasi pertanyaan/tanggapan tersebut.
  • Guru menanggapi pertanyaan peserta didik secara tepat, benar, dan mutakhir, sesuai tujuan pembelajaran dan isi kurikulum, tanpa mempermalukannya.
  • Guru menyajikan kegiatan pembelajaran yang dapat menumbuhkan kerja sama yang baik antarpeserta didik.
  • Guru mendengarkan dan memberikan perhatian terhadap semua jawaban peserta didik baik yang benar maupun yang dianggap salah untuk mengukur tingkat pemahaman peserta didik.
  • Guru memberikan perhatian terhadap pertanyaan peserta didik dan meresponnya secara lengkap danrelevan untuk menghilangkan kebingungan pada peserta didik.

7. Menilai dan Mengevaluasi Pembelajaran

Guru mampu menyelenggarakan penilaian proses dan hasil belajar secara berkesinambungan. Guru melakukan evaluasi atas efektivitas proses dan hasil belajar dan menggunakan informasi hasil penilaian dan evaluasi untuk merancang program remedial dan pengayaan. Guru mampu menggunakan hasil analisis penilaian dalam proses pembelajarannya. Kemampuan dalam aspek ini akan terlihat ketika:
  • Guru menyusun alat penilaian yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai kompetensi tertentu seperti yang tertulis dalam RPP.
  • Guru melaksanakan penilaian dengan berbagai teknik dan jenis penilaian, selain penilaian formal yang dilaksanakan sekolah, dan mengumumkan hasil serta implikasinya kepada peserta didik, tentang tingkat pemahaman terhadap materi pembelajaran yang telah dan akan dipelajari.
  • Guru menganalisis hasil penilaian untuk mengidentifikasi topik/kompetensi dasar yang sulit sehingga diketahui kekuatan dan kelemahan masing‐masing peserta didik untuk keperluan remedial dan pengayaan.
  • Guru memanfaatkan masukan dari peserta didik dan merefleksikannya untuk meningkatkan pembelajaran selanjutnya, dan dapat membuktikannya melalui catatan, jurnal pembelajaran, rancangan pembelajaran, materi tambahan, dan sebagainya.
  • Guru memanfatkan hasil penilaian sebagai bahan penyusunan rancangan pembelajaran yang akan dilakukan selanjutnya.

Sumber: http://akhmadsudrajat.wordpress.com/2012/01/29/kompetensi-pedagogilk-guru/

Kata-kata Mutiara Untuk Kita Renungkan

Kejujuran adalah perhiasan jiwa yang lebih bercahaya daripada berlian
Belajar tanpa berpikir tidak ada gunanya, sedangkan berpikir tanpa belajar adalah berbahaya.
Cinta kepada Allah adalah puncaknya cinta. Lembahnya cinta adalah cinta kepada sesama.
Keluhuran budi pekerti akan tampak pada ucapan dan tindakan.
Orang yang berjiwa besar teguh pendiriannya, tetapi tidak keras kepala.
Ulurkan cintamu karena Tuhanmu dan tariklah cintamu karena Tuhanmu, anda tentu tak akan kecewa.
Cinta indah seperti bertepuk dua tangan, tak akan indah jika hanya sebelah saja.
Naluri berbicara kita akan mencintai yang memuja kita, tetapi tidak selalu mencintai yang kita puja.

Melihatlah ke atas untuk urusan akhiratmu dan melihatlah ke bawah untuk urusan duniamu maka hidup akan tenteram.

Seseorang yang oprimis akan melihat adanya kesempatan dalam setiap malapetaka, sedangkan orang pesimis melihat malapetaka dalam setiap kesempatan.

Ingatlah, boleh jadi manusia itu mencintai sesuatu yang membahayakan dirinya atau membenci sesuatu yang bermanfaat baginya. Mohonlah petunjuk-Nya.

Sahabat yang sejati adalah orang yang dapat berkata benar kepada anda, bukan orang yang hanya membenarkan kata-kata anda.

Bekerja atas dorongan cinta akan terasa senang tiada jemu dan lelah.

Orang besar menempuh jalan kearah tujuan melalui rintangan dan kesukaran yang hebat.

Berbuat baiklah kepada orang lain seperti berbuat baik kepada diri sendiri.

Orang besar bukan orang yang otaknya sempurna tetapi orang yang mengambil sebaik-baiknya dari otak yang tidak sempurna.

Memperbaiki diri adalah alat yang ampuh untuk memperbaiki orang lain.

Jika seseorang tidak mencintai anda janganlah dia anda benci, karena mungkin akan tumbuh benih cinta kembali.

Cinta akan menggilas setiap orang yang mengikuti geraknya, tetapi tanpa gilasan cinta, hidup tiada terasa indah.

Bukan kecerdasan anda, melainkan sikap andalah yang yang akan mengangkat anda dalam kehidupan.

Perjuangan seseorang akan banyak berarti jika mulai dari diri sendiri.

Jika rasa cinta terbalas, maka bersyukurlah karena Allah telah memberikan hidup lebih berharga dengan belas Kasih-Nya.

Dalam perkataan, tidak mengapa anda merendahkan diri, tetapi dalam aktivitas tunjukkan kemampuan Anda.

Tegas berbeda jauh dengan kejam. Tegas itu mantap dalam kebijaksana sedangkan kejam itu keras dalam kesewenang-wenangan.

Jika rasa cinta itu tak terbalas maka bersukurlah, karena anda akan dipilihkan Allah yang lebih baik.

Watak keras belum tentu bisa tegas, tetapi lemah lembut tak jarang bisa tegas.

Sifat orang yang berlilmu tinggi adalah merendahkan hari kepada manusia dan takut kepada Tuhan.

Contoh yang baik adalah nasehat terbaik (Fuller)

Jika kita melayani, maka hidup akan lebih berarti (John Gardne)

Apabila di dalam diri seseorang masih ada rasa malu dan takut untuk berbuat suatu kebaikan, maka jaminan bagi orang tersebut adalah tidak akan bertemunya ia dengan kemajuan selangkah pun. - Bung Karno

Kita semua hidup dalam ketegangan, dari waktu ke waktu, serta dari hari ke hari; dengan kata lain, kita adalah pahlawan dari cerita kita sendiri. - Mary Mccarthy

Tiga sifat manusia yang merusak adalah, kikir yang dituruti, hawa nafsu yang diikuti, serta sifat mengagumi diri sendiri yang berlebihan. - Nabi Muhammad Saw

Apa yang nampak sebagai suatu kemurahan hati, sering sebenarnya tiada lain daripada ambisi yang terselubung, yang mengabaikan kepentingan-kepentingan kecil untuk mengejar kepentingan- kepentingan yang lebih besar. - La Roucefoucauld

Semua yang dimulai dengan rasa marah, akan berakhir dengan rasa malu. - Benjamin Franklin

Hati yang penuh syukur, bukan saja merupakan kebajikan yang terbesar, melainkan merupakan pula induk segala kebajikan yang lain. - Cicero

Orang yang berhasil akan mengambil manfaat dari kesalahan-kesalahan yang ia lakukan, dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda. - Dale Carnegie

Istilah tidak ada waktu, jarang sekali merupakan alasan yang jujur, karena pada dasarnya kita semuanya memiliki waktu 24 jam yang sama setiap harinya. Yang perlu ditingkatkan ialah membagi waktu dengan lebih cermat. - George Downing

Ancaman nyata sebenarnya bukan pada saat komputer mulai bisa berpikir seperti manusia, tetapi ketika manusia mulai berpikir seperti komputer. - Sydney Harris

Pahlawan bukanlah orang yang berani menetakkan pedangnya ke pundak lawan, tetapi pahlawan sebenarnya ialah orang yang sanggup menguasai dirinya dikala ia marah. - Nabi Muhammad Saw

Cara untuk menjadi di depan adalah memulai sekarang. Jika memulai sekarang, tahun depan Anda akan tahu banyak hal yang sekarang tidak diketahui, dan Anda tak akan mengetahui masa depan jika Anda menunggu-nunggu. - William Feather

Dalam masalah hati nurani, pikiran pertamalah yang terbaik. Dalam masalah kebijaksanaan, pemikiran terakhirlah yang paling baik. - Robert Hall

Belajarlah dari kesalahan orang lain. Anda tak dapat hidup cukup lama untuk melakukan semua kesalahan itu sendiri. - Martin Vanbee

Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk menunggu inspirasi. - Ernest Newman

Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka menyukainya atau tidak. - Aldus Huxley

Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi kita selalu menyesali apa yang belum kita capai. - Schopenhauer

Musuh yang paling berbahaya di atas dunia ini adalah penakut dan bimbang. Teman yang paling setia, hanyalah keberanian dan keyakinan yang teguh. - Andrew Jackson

Sesuatu yang belum dikerjakan, seringkali tampak mustahil; kita baru yakin kalau kita telah berhasil melakukannya dengan baik. - Evelyn Underhill

Perbuatan-perbuatan salah adalah biasa bagi manusia, tetapi perbuatan pura-pura itulah sebenarnya yang menimbulkan permusuhan dan pengkhianatan. - Johan Wolfgang Goethe

Jika orang berpegang pada keyakinan, maka hilanglah kesangsian. Tetapi, jika orang sudah mulai berpegang pada kesangsian, maka hilanglah keyakinan. - Sir Francis Bacon

Karena manusia cinta akan dirinya, tersembunyilah baginya aib dirinya; tidak kelihatan olehnya walaupun nyata. Kecil di pandangnya walaupun bagaimana besarnya. - Jalinus At Thabib

Bersikaplah kukuh seperti batu karang yang tidak putus-putus-nya dipukul ombak. Ia tidak saja tetap berdiri kukuh, bahkan ia menenteramkan amarah ombak dan gelombang itu. - Marcus Aurelius

Kita melihat kebahagiaan itu seperti pelangi, tidak pernah berada di atas kepala kita sendiri, tetapi selalu berada di atas kepala orang lain. - Thomas Hardy

Kaca, porselen dan nama baik, adalah sesuatu yang gampang sekali pecah, dan tak akan dapat direkatkan kembali tanpa meninggalkan bekas yang nampak. - Benjamin Franklin

Keramahtamahan dalam perkataan menciptakan keyakinan, keramahtamahan dalam pemikiran menciptakan kedamaian, keramahtamahan dalam memberi menciptakan kasih. - Lao Tse

Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya; hidup di tepi jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah. - Abu Bakar Sibli

Rahmat sering datang kepada kita dalam bentuk kesakitan, kehilangan dan kekecewaan; tetapi kalau kita sabar, kita segera akan melihat bentuk aslinya. - Joseph Addison

Bagian terbaik dari hidup seseorang adalah perbuatan-perbuatan baiknya dan kasihnya yang tidak diketahui orang lain. - William Wordsworth

Kita berdoa kalau kesusahan dan membutuhkan sesuatu, mestinya kita juga berdoa dalam kegembiraan besar dan saat rezeki melimpah. - Kahlil Gibran

Semua orang tidak perlu menjadi malu karena pernah berbuat kesalahan, selama ia menjadi lebih bijaksana daripada sebelumnya. - Alexander Pope

Teman sejati adalah ia yang meraih tangan anda dan menyentuh hati anda. - Heather Pryor

Banyak kegagalan dalam hidup ini dikarenakan orang-orang tidak menyadari betapa dekatnya mereka dengan keberhasilan saat mereka menyerah. - Thomas Alva Edison

Tiadanya keyakinanlah yang membuat orang takut menghadapi tantangan; dan saya percaya pada diri saya sendiri. - Muhammad Ali

Kebanggaan kita yang terbesar adalah bukan tidak pernah gagal, tetapi bangkit kembali setiap kali kita jatuh. - Confusius

Hiduplah seperti pohon kayu yang lebat buahnya; hidup di tepi jalan dan dilempari orang dengan batu, tetapi dibalas dengan buah. - Abu Bakar Sibli

Jadilah kamu manusia yang pada kelahiranmu semua orang tertawa bahagia, tetapi hanya kamu sendiri yang menangis; dan pada kematianmu semua orang menangis sedih, tetapi hanya kamu sendiri yang tersenyum. - Mahatma Gandhi

Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, seseorang tidak beriman hingga ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. ~ Nabi Muhammad SAW

Jauhilah dengki, karena dengki memakan amal kebaikan sebagaimana api memakan kayu bakar. ~ Nabi Muhammad SAW

Yang terbaik di antara kalian adalah mereka yang berakhlak paling mulia. ~ Nabi Muhammad SAW

Allah tidak melihat bentuk rupa dan harta benda kalian, tapi Dia melihat hati dan amal kalian. ~ Nabi Muhammad SAW

Kecintaan kepada Allah melingkupi hati, kecintaan ini membimbing hati dan bahkan merambah ke segala hal. ~ Imam Al Ghazali

Raihlah ilmu, dan untuk meraih ilmu belajarlah untuk tenang dan sabar. ~ Khalifah 'Umar

Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan. ~ Ibnu Mas'ud

Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak. ~ Khalifah 'Ali

Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah. ~ Ibnu Mas'ud

Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga hakimmu. ~ Khalifah 'Ali

Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku. ~ Khalifah 'Umar

Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk. ~ Imam An Nawawi

Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. ~ Khalifah 'Umar

Dia yang menciptakan mata nyamuk adalah Dzat yang menciptakan matahari. ~ Bediuzzaman Said Nursi

Penderitaan jiwa mengarahkan keburukan. Putus asa adalah sumber kesesatan; dan kegelapan hati, pangkal penderitaan jiwa. ~ Bediuzzaman Said Nursi

Kebersamaan dalam suatu masyarakat menghasilkan ketenangan dalam segala kegiatan masyarakat itu, sedangkan saling bermusuhan menyebabkan seluruh kegiatan itu mandeg. ~ Bediuzzaman Said Nursi

Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan. ~ Bediuzzaman Said Nursi

Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik. Dan seseoran yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup. ~ Bediuzzaman Said Nursi

Pengetahuan tidaklah cukup; kita harus mengamalkannya. Niat tidaklah cukup; kita harus melakukannya. ~ Johann Wolfgang von Goethe

Pencegahan lebih baik daripada pengobatan. ~ Johann Wolfgang von Goethe

Kearifan ditemukan hanya dalam kebenaran. ~ Johann Wolfgang von Goethe

Ilmu pengetahuan tanpa agama adalah pincang. ~ Einstein

Perdamaian tidak dapat dijaga dengan kekuatan. Hal itu hanya dapat diraih dengan pengertian. ~ Einstein

Agama sejati adalah hidup yang sesungguhnya; hidup dengan seluruh jiwa seseorang, dengan seluruh kebaikan dan kebajikan seseorang. ~ Einstein

Dua hal yang membangkitkan ketakjuban saya - langit bertaburkan bintang di atas dan alam semesta yang penuh hikmah di dalamnya. ~ Einstein

Apa yang saya saksikan di Alam adalah sebuah tatanan agung yang tidak dapat kita pahami dengan sangat tidak menyeluruh, dan hal itu sudah semestinya menjadikan seseorang yang senantiasa berpikir dilingkupi perasaan rendah hati. ~ Einstein

Sungguh sedikit mereka yang melihat dengan mata mereka sendiri dan merasakan dengan hati mereka sendiri. ~ Einstein

Berusahalah untuk tidak menjadi manusia yang berhasil tapi berusahalah menjadi manusia yang berguna. ~ Einstein

Tidak semua yang dapat menghitung dapat dihitung, dan tidak semua yang dapat dihitung dapat menghitung. ~ Einstein

Tidak semua yang dapat menghitung dapat dihitung, dan tidak semua yang dapat dihitung dapat menghitung. ~ Einstein

Benar, engkau adalah seorang raja penguasa dunia. Semua orang menunjukkan kesetiaannya padamu! Lalu bagaimana? Esok kamu akan di baringkan di kubur sebagai rumahmu. Dan dari segala arah, orang-orang akan melemparkan debu ketubuhmu menutupimu.

Walaupun engkau dijadikan raja penguasa dunia, engkau tidak akan lari dari kematian, dan meninggalkan dunia untuk para musuhmu walaupun hari ini wajahmu tersenyum, esok hal itu pasti akan membuatmu bersedih.

Aku melihat manusia datang kedunia lalu pergi jauh, Dunia dan harta selalu berpindah, dengan sayap-sayap yang sama untuk terbang.

Dunia tidak tetap dengan seorang yang hidup di mana pun, juga tidak ada seorang pun yang hidup selamanya menikmati kesenangannya, kematian dan penderitaannya bagaikan dua ekor kuda yang berlari cepat ke arah manusia, untuk menginjak-injak mereka dan melahap mereka.

Hai bodoh, yang terpedaya oleh daya tarik dunia! Pikirkanlah dan ambillah sesuatu (kebaikan) dari dunia ini untuk, menolongmu di akhirat.

Aku tersesat dalam kelalaian, sedang kematian bergerak kearahku, semakin lama semakin mendekat. Jika aku tidak mari hari ini, aku pasti mati esok.

Aku manjakan tubuhku dengan pakaian-pakaian halus dan mewah, sedikit berpikir bahwa itu akan membusuk dan hancur dalam kubur.

Aku bayangkan tubuhku remuk menjadi debu dalam lubang kubur, Di bawah gundukan tanah. Keindahan tubuhku akan berangsur-angsur hilang, sedikit demi sedikit berkurang hingga tinggallah kerangka, tanpa kulit dan daging.

Aku melihat detik-detik kehidupan lambat laun habis, namun keinginan-keinginanku masih belum terpenuhi. Suatu perjalanan panjang terbentang di hadapanku, sedangkan aku tiada bekal untuk jalan itu.

Aku menentang Tuhanku, melanggar perintah-perintah-Nya terang-terangan, sementara Ia mengawasiku setiap saat.

Aduh! Aku memperturutkan hatiku dalam perbuatan-perbuatan yang memalukan! Ah! Apapun yang telah terjadi tak dapat dihapuskan dan waktu bila telah berlalu tidak dapat ditarik kembali.

Ah! Aku berdosa secara rahasia, tidak pernah orang laun mengetahui dosa-dosaku yang mengerikan. Tetapi esok, rahasia dosa-dosaku ditampakan dan dipertunjukan kepada Tuhanku.

Ah! Aku berdosa terhadap-Nya, walaupun hati merasa takut, namun aku sangat mempercayai ampunan-Nya yang tak terbatas, aku ber-dosa dan tak tahu malu, dengan berani bergantung kepada ampunan-Nya yang tak terbatas.

Siapa lagi selain Dia, yang akan mengampuni dosa-dosaku. Sesungguhnya Ia patut bagi segala pujian! Seandainya tidak ada adzab setelah kematian. Tiada janji akan surga, tiada ancaman akan neraka. Kematian dan kebusukan cukup sebagai peringatan, agar kita menjauhi sia-sia. Namun akal kita bebal. Kita tidak mengambil peringatan apa pun. Sekarang tiada harapan lagi bagi kita, kecuali Yang Maha Pengampun mengampuni dosa-dosa kita, karna bila seorang hamba berbuat salah, hanyalah Tuhannya, tanpa seorangpun yang mengampuninya tak diragukan lagi aku adalah yang terburuk dari semua hamba-Nya.

Aku yang menghianati perjanjianku dengan Tuhanku yang dibuat di keabadian. Dan, adalah hamba yang cakap yang janji-janjinya tak berarti. Tuhanku, akan bagaimanakah nasibku, ketika api membakar tubuhku? Api yang melelehkan batu yang paling keras!

Ah! Aku sendiri ketika dibangkitkan dari kubur (tanpa seorangpun yang menolongku pada hari itu). Wahai Engkau, Yang Maha Esa yang tiada sekutu terhadap keagungan-Mu. Belas kasihanillah kesendirianku, karna ditinggalkan oleh segalanya.

Sungguh jalanan paling licin yang bahkan kaki ulamapun tergelincir di atasnya adalah ketamakan.

Tiada yang lebih baik dari dua kebaikan : Beriman pada Allah dan bermanfaat bagi manusia. Tiada yang lebih buruk dari dua kejahatan : Syirik pada Allah dan merugikan manusia.

Tiga tanda kesempurnaan iman : Kalau marah, marahnya tidak keluar dari kebenaran. Kalau senang, senangnya tidak membawanya pada kebatilan. Ketika mampu membalas, ia memafkan.

Tertipulah yang melakukan tiga perkara : Membenarkan apa yang tak terjadi, mengandalkan orang yang tidak dipercaya, dan menghasratkan apa yang tak dimiliki.

Dengannya Allah kuburkan kedengkian; Dengannya Allah padamkan permusuhan; Melaluinya diikat persaudaraan; Yang hina dimulyakan. Yang tinggi direndahkan.

Berbagi rezeki dengan tulus, berbakti pada orang tua, berbuat baik pada sesama, mengubah duka menjadi bahagia dan menambah usia.

Semua ilmu ada pokok bahasannya. Pokok bahasan ilmu para Nabi adalah manusia... Mereka datang untuk mendidik manusia.

Orang paling baik adalah orang yang kita harapkan kebaikannya dan kita terlindung dari keburukannya.

Jika orang dapat empat hal, ia dapat kebaikan dunia akhirat: Hati yang bersyukur, lidah yang berzikir, badan yang tabah pada cobaan, dan pasangan yang setia menjaga dirinya dan hartanya.

Nabi ditanya bermanfaatkah kebajikan setelah dosa? Ia menjawab: Taubat membersihkan dosa, kebaikan menghapuskan keburukan.

Manusia Paling baik adalah orang yang dermawan dan bersyukur dalam kelapangan, yang mendahulukan orang lain, bersabar dalam kesulitan.

Tiga manusia tidak akan dilawan kecuali oleh orang yang hina: orang yang berilmu yang mengamalkan ilmunya, orang cerdas cendikia dan imam yang adil.

Tiada musibah yang ,ebih besar daripada meremehkan dosa-odsamu dan merasa ridho dengan keadaan rohaniahmu sekarang ini.

Hati Adalah Ladang. Sesungguhnya setengah perkataan itu ada yang lebih keras dari batu, lebih tajam dari tusukan jarum, lebih pahit daripada jadam, dan lebih panas daripada bara. Sesungguhnya hati adalah ladang, maka tanamlah ia dengan perkataan yang baik, karna jika tidak tumbuh semuanya (perkataan yang tidak baik), niscaya tumbuh sebahagiannya.

Sesungguhnya seorang hamba itu bila merasa ujub kerana suatu perhiasan dunia, niscaya Allah akan murka kepadanya hingga dia melepaskan perhiasan itu. (Abu bakar)

Orang yang bakhil itu tidak akan terlepas daripada salah satu daripada 4 sifat yang membinasakan iaitu: Ia akan mati dan hartanya akan diambil oleh warisnya, lalu dibelanjakan bukan pada tempatnya atau; hartanya akan diambil secara paksa oleh penguasa yang zalim atau; hartanya menjadi rebutan orang-orang jahat dan akan dipergunakan untuk kejahatan pula atau; adakalanya harta itu akan dicuri dan dipergunakan secara berfoya-foya pada jalan yang tidak berguna 
(Abu Bakar)

Barangsiapa takut kepada Allah SWT nescaya tidak akan dapat dilihat kemarahannya. Dan barangsiapa takut pada Allah, tidak sia-sia apa yang dia kehendaki. (Umar bin Khattab)

Orang yang banyak ketawa itu kurang wibawanya. Orang yang suka menghina orang lain, dia juga akan dihina. Orang yang menyintai akhirat, dunia pasti menyertainya. Barangsiapa menjaga kehormatan orang lain, pasti kehormatan dirinya akan terjaga. (Umar bin Khattab)

Hendaklah kamu lebih memperhatikan tentang bagaimana amalan itu diterima daripada banyak beramal, kerana sesungguhnya terlalu sedikit amalan yang disertai takwa. Bagaimanakah amalan itu hendak diterima? (Khalifah Ali )

Janganlah seseorang hamba itu mengharap selain kepada Tuhannya dan janganlah dia takut selain kepada dosanya. (
Khalifah Ali)

Tidak ada kebaikan ibadah yang tidak ada ilmunya dan tidak ada kebaikan ilmu yang tidak difahami dan tidak ada kebaikan bacaan kalau tidak ada perhatian untuknya. (
Khalifah Ali)

Tiada solat yang sempurna tanpa jiwa yang khusyu'. Tiada puasa yang sempurna tanpa mencegah diri daripada perbuatan yang sia-sia. Tiada kebaikan bagi pembaca al-Qur'an tanpa mengambil pangajaran daripadanya. Tiada kebaikan bagi orang yang berilmu tanpa memiliki sifat wara'. Tiada kebaikan mengambil teman tanpa saling sayang-menyayangi. Nikmat yang paling baik ialah nikmat yang kekal dimiliki. Doa yang paling sempurna ialah doa yang dilandasi keikhlasan. Barangsiapa yang banyak bicara, maka banyak pula salahnya, siapa yang banyak salahnya, maka hilanglah harga dirinya, siapa yang hilang harga dirinya, bererti dia tidak wara', sedang orang yang tidak wara' itu bererti hatinya mati. (
Khalifah Ali)

Antara tanda-tanda orang yang bijaksana itu ialah: Hatinya selalu berniat suci. Lidahnya selalu basah dengan zikrullah. Kedua matanya menangis kerana penyesalan (terhadap dosa). Segala perkara dihadapaiya dengan sabar dan tabah. Mengutamakan kehidupan akhirat daripada kehidupan dunia. (Utshman bin Affan)

Sumber: http://www.sekolahdasar.net/2008/12/kata-kata-mutiara-untuk-kita-renungkan.html#ixzz286tVnkli

13 Peranan Guru Sebagai Pendidik

1. Guru Sebagai Korektor, guru harus dapat membedakan nilai yang baik dan man nilai yang buruk.Semua nilai yang baik harus guru pertahankan dan nilai yang buruk harus disingkirkan dari watak dan jiwa anak didik.

2. Guru Sebagai Inspirator, guru harus dapat memberikan ilham yang baik bagi kemajuan anak didik. Guru harus dapat memberi petunjuk (ilham) bagaimana cara belajar yang baik.

3. Guru Sebagai Informator, guru harus dapat memberikan informasi perkembangan ilmu penetahuan dan teknologi, selain bahan pelajarn untuk setiap mata pelajaran yang telah diprogramkan dalam kurikulum.

4. Guru Sebagai Organisator, guru memiliki kegiatan pengelolaan akademik, menyusun tata tertib sekolah, menyusun kalender akademik, dan sebagainya.

5. Guru Sebagai Motivator, guru hendaknya dapat mendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar. Peran ini sangat penting dalam interaksi edukatif.

6. Guru Sebagai Inisiator, guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan pengajaran. Bukan mengikuti terus tanpa mencetuskan ide-ide inovasi.

7. Guru Sebagai Fasilitator, guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan kemudahan kegitan belajar anak didik, menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan.

8. Guru Sebagai Pembimbing, guru membimbing anak menjadi manusia dewasa susila yang cakap dan mandiri.

9. Guru Sebagai Demonstrator, mempergakan apa yang diajarkan secara diktatis, sehingga apa yang guru inginkan sejalan dengan pemahaman anak didik, tujuan pengajaran tercapai dengan efektif dan efisien.

10. Guru Sebagai Pengelola Kelas, agar anak didik betah tinggal di kelas dengan motivasi yang tinggi untuk senantiasa belajar di dalamnya.

11. Guru Sebagai Mediator, guru hendaknya memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang media pendidikan baik jenis dan bentuknya, baik media material maupun nonmaterial.

12. Guru Sebagai Supervisor, guru dapat membantu, memperbaiki, dan menilai secara kritis terhadap proses pengajaran.

13. Guru Sebagai Evaluator, guru dituntut untuk menjadi seorang evaluator yang baik dan jujur, dengan memberikan penilaian yang menyngkut intrinsik maupun ekstrinsik. Guru tidak hanya menilai produk, tetapi juga menilai proses.

Cara Meningkatkan Konsentrasi Belajar Anak



Cara Meningkatkan Konsentrasi Belajar Anak
Bagaimana caranya meningkatkan konsentrasi belajar anak , adakah trik-trik atau cara-cara yang jitu dan menarik dalam hal ini, tolong solusinya? ~Trisna Geg

Itulah salah satu pertanyaan atau permasalahan yang dihadapi guru, ketika kami mencoba menanyakan di halaman SEKOLAH DASAR. Dari situlah, SekolahDasar.Net memiliki ide, untuk nantinya setiap minggu akan diadakan semacam diskusi.

Pertanyaan tentang cara meningkatkan konsentrasi belajar anak itu kami lempar kembali ke anggota. Tentu jawabannya beragam berdasarkan pengetahuan atau pengalaman mereka. Membuat anak konsentrasi belajar harus didukung dengan kondisi dan kesehatan anak yang prima. Berikut adalah beberapa tips yang bisa dipraktekan untuk meningkatkan konsentrasi belajar:

1. Menyisipkan cerita
Anak-anak suka dengan cerita, kita bisa menyisipkan cerita ketika sedang mengajar, tentu cerita yang disampaikan berkaitan dengan materi yang diajarkan. Anak akan mengingat jalannya cerita bersamaan dengan materi yang dipelajarinya.

2. Membuat permainan
Membuat permainan yang membutuhkan konsentrasi anak. Beberapa contoh permainan yang bisa membantu meningkatkan konsentrasi contohnya: Anak-anak diminta berhitung secara berurutan, nanti setiap anak yang mendapatkan giliran menyebutkan misalnya kelipatan 5 harus bilang "Yes", jika ada anak yang salah mendapatkan hukuman yang mendidik. Bapak Ibu sudah pernah mencoba jenis permainan ini?

3. Menggunakan media dan metode pembelajaran yang menarik
Penting sekali, khususnya untuk anak-anak SD menggunakan media pembelajaran yang menarik yang sesuai dengan materi yang dipelajari. Serta menggunakan metode pembelajaran yang bervariatif yang bisa bisa membuat anak lebih aktif untuk belajar dan menemukan pengetahuan baru. Penggunaan media pembelajaran dan metode pembelajaran yang menarik bisa membantu anak untuk lebih berkonsentrasi.

4. Mengadakan tanya jawab setelah materi selesai diajarkan
Setelah materi yang guru ajarkan pada anak selesai, guru dapat mengadakan tanya jawab. Selain cara ini bisa untuk mengetahui sejauh mana anak menerima pelajaran, dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan guru dapat membuat anak untuk berpikir kembali, mengingat apa yang sudah mereka dapatkan tadi.

Itulah beberapa tips atau cara untuk meningkatkan konsentrasi belajar anak. Tentunya setiap guru menginginkan materi yang sudah dipelajari anak bisa terserap dengan maksimal. Untuk itulah beberapa cara di atas patut dicoba. Apakah Bapak Ibu punya tips untuk membuat anak jadi lebih konsentrasi? Tulis saja di kotak komentar!

Video Media Pembelajaran IPA Sistem Pencernaan

Media pembelajaran ilmu pengetahuan alam (IPA) cenderung lebih banyak dan mudah ditemui, selain juga bervariataif. IPA salah satu mata pelajaran di SD yang berisi pengetahuan yang erat dengan kehidupan sehari-hari. Salah satu ruang lingkup kajian IPA di SD adalah makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan.

Prinsip pembelajaran IPA
adalah konstruktivisme yaitu siswa dengan cara mengkaitkan pengetahuan awal yang mereka miliki dengan struktur kognitifnya. Selain itu pembalajaran IPA juga menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan (PAKEM).

Lha, kali ini SekolahDasar.Net akan berbagi video untuk media pembelajaran
IPA kelas V semester 1. Pada Standar kompetensi: Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan ada standar kompetensi yang harus dikuasai anak, yaitu 1.3 Mengidentifikasi fungsi organ pencernaan manusia dan hubungannya dengan makanan dan kesehatan. Berikut adalah Video animasi dari Youtube untuk media pembelajaran dengan materi pokok organ pencernaan manusia:

Video Media Pembelajaran IPA Sistem Pencernaan 

 Secara singkat, berikut rangkuman materi Alat Pencernaan di kelas 5:
1. Proses pencernaan adalah proses penghancuran makanan menjadi zat-zat makanan yang dapat diserap tubuh.
2. Sistem pencernaan manusia terdiri atas alat-alat pencernaan berikut.
a. Mulut, tempat mencerna makanan secara mekanik dan kimiawi. Pencernaan mekanik menggunakan gigi dan lidah. Pencernaan kimiawi menggunakan air ludah.
b. Kerongkongan, saluran untuk jalan makanan dari mulut ke lambung dengan adanya
gerakan peristaltik.
c. Lambung, tempat mengaduk makanan secara mekanik dan kimiawi.
d. Usus halus, tempat penyerapan sari-sari makanan.
e. Usus besar, tempat penyerapan air dan garam-garam mineral serta pembusukan
sisa makanan.
f. Anus, tempat untuk mengeluarkan kotoran (sisa-sisa makanan).
3. Penyakit-penyakit yang menyerang organ pencernaan antara lain: mag, disentri, apendisitis, dan sembelit.
4. Cara-cara merawat organ pencernaan sebagai berikut.
a. Makan makanan yang bergizi seimbang.
b. Menjaga kebersihan alat-alat makan dan bahan makanan.
c. Makan secara teratur.
d. Menghindari makanan yang terlalu panas dan dingin.
e. Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak serat.
5. Zat-zat yang diperlukan tubuh yaitu karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin, dan air.